ORNAMEN
PEPATRAN 2
Matakuliah:
Ornamen I
Oleh: I
Gusti Ngurah Agung jaya CK.,SSn.,M.Si
Institut
Seni Indonesia (ISI-Denpasar),
Fakultas
Seni Rupa dan Desain (FSRD),
Jurusan
Kriya Seni
2013
Ornamen
pepatran adalah ornamen yang ide/konsep di ambil dari tamanan yang merambat,
seperti: tanaman labu, pare, timun, dan tanaman merambat liar, yang biasanya
numpang pada pohon-pohon besar sebagai pagar rumah. Tanaman ini oleh senimannya
dirubah/dideformasi/distilir menjadi sebuah karya seni berupa pengulangan, baik
secara melingkar/lurus dikenal dengan nama pepatran. Tujuan pepatran ini adalah
untuk menghias rumah pribadi/adat/tempat
suci yang khusus berkembang di Bali. Pepatran ini menghiasi bagian-bagian yang
lebar dan memanjang, baik berupa segi empat, segi empat panjang, baik tempatnya
ditengah, dipinggir/bidang bidang yang lebar, juga sebagai pelengkapdari
ornament kekarangan. Makna yang terkandung pada pepatran adalah memberikan
perlindungan kepada kehidupan manusia dari rasa takut, panas, haus dan yang lainnya.
Sehingga memberikan kenyamanan bagi manusia yang tinggal dilingkungan bangunan
yang dihiasi oleh pepatran. diBerikut ini akan ditampilkan pepatra yang
diterapkan pada bangunan rumah pribadi/adat dan tempat suci.
1. Oranmen Patra Samblung, adalah
ide/konsep dari tanaman merambat seperti pohon samblung, yang mana
terdiri dari daun, bunga dan buah, yang distilir menjadi motif patra samblung. Cirinya adalah banyak pola daun, pola bunga buah pada ujung sulurnya.
2. Ornamen Patra Ulanda, adalah ornamen
berasal dari Eropa (Belanda dengan bentuk ornamen yang naturalis), kemudian
distilir menjadi bentuk ornamen patra ulanda, dengan ciri berdaun lebar,
berbunga mekar,bunga kuncup, buah dan tangan-tangan rambat sebagai alat untuk
berpegangan pada dahan pohon yang lain. Cirinya adalah beberapa daun besar, beberapa daun kecil, ada bunga, buah dan sulur-sulur.
3. Ornamen Patra Punggel, adalah gabungan
dari beberapa keketusan yang terdiri dari batu poh, jengger siap, kuping
guling, patra wayah, ampas nangka/tunas muda, dan distilir menjadi motif patra
punggel.
4. Ornamen Patra Cina, adalah ide/konsep dari
tanaman bunga mawar yang berduri, ornamen ini bentuknya naturalis yang dibawa
oleh bangsa Cina dalam pengembaraannya ke Bali, lukisan dan pahatannya masih
tersimpat di Puri Karangasem, kemudian distilir menjadi bentuk patra cina.
5. Ornamen Patra Sari, adalah ide/konsep dari
patra punggel yang terdiri dari punggel yang kecil dan besar dikombinasikan menjadi
bentuk bunga, kemudian distilir menjadi motif patra Sari.
6. Ornamen Patra Banci, adalah ide/konsep
dari beberapa gabungan patra, kemudian distilir menjadi motif patra banci.
7. Ornamen Tatah Kulit, adalah ornamen yang
diambil dari patra punggel dan lainnya, kemudian distilir menjadi bentuk
ornamen tatah kulit. Cirinya tatah menampilkan tatah postif, tatah postif adalah guratan pepatran kelihatan jelas dan yang tidak berbentuk di hilangkan dengan pahatan, sehingga patranya lebih menonjol.
8. Ornamen patra Prancis, adalah ornamen yang
berasal dari prancis yang menampilkan bentuk natural dengan geometris, kemudian
distilir menjadi bentuk ornamen patra prancis, dengan ciri banyaknya
bentuk-bentuk giometris pada setiap bentuk patra yang akan di pranciskan.
Harapannya
… bagi yang berminat belajar ornamen pepatran, contoh sudah ditampilkan,
tinggal dikembangkan, dikreasikan, sehingga mampu menciptakan ornamen pepatran
yang baru, sehingga oranmen pepatran tetap berkembang, ajeg dan lestari,
astungkara….
kalau boleh tahu bapak ada kreasi wayang bali gak pak?? wayang kamasan??
BalasHapusGung aji, motif patra ini bisa dikembangkan untuk pekerjaan kayu ya? ada ngga tahapan tahapan yg baik ketika dipahat pada kayu?
BalasHapusSuksma gung aji
Terimakasih banyak atas infonya Pak..
BalasHapusGung Aji, tiang sking pertenunan astiti, napi bisa ornamen pepatraan niki dituangkan ke motif kain ndek, sukseme
BalasHapusterimaksih infonya pa🙏
BalasHapus